Archive for the ‘Aceh Bangkit’ Category

Masih ingat “Bukit Janda?, itulah lokasi yang identik dengan Farida, korban konflik dan tokoh perempuan Aceh sampai saat ini masih aktif membantu janda-janda korban konflik. Terus terang saya angkat salud sepuluh jari diatas kepala. Perempuan pemberani yang tak kenal takut dan lelah. Kisahnya pernah dimuat oleh Kompas 21 Agustus 1998. Farida berjuang untuk pemulihan nasib kaum perempuan yang kehilangan suami, diperkosa, serta anak-anak yatim piatu yang kehilangan orangtuanya akibat tindak kekerasan di Aceh pada kurun waktu 1990-1998.

Perempuann tidak selamanya makhluk lemah. Setidaknya telah dibuktikan oleh Farida Ariani. Dari misi sosial-ekonomi untuk pemulihan para janda dan anak-anak korban kekerasan di Bukit Janda ini, Farida pun bergabung dengan Forum Peduli HAM Banda Aceh yang jangkauannya mencakup masalah pelanggaran HAM terhadap orang-orang sipil yang terjadi di Propinsi Aceh.

(lebih…)

INGATACEH.WORDPRESS.COM– Munculnya gerakan bersenjata Teungku Daud Beureueh periode 1953-1959, juga ditandai dengan menghilangkan identitas keacehan oleh Soekarno berupa janji penerapan syariat Islam yang tidak ditepati. Bahkan mencabut status propinsi Aceh dan menggabungkannya dengan Sumatera Utara. Yang kemudian memunculkan protes. Dalam konteks itu pemerintah malah melakukan tindakan militerisasi.

Pemberontakan Hasan Tiro/GAM sejak tahun 1976, tidak semata-mata masalah syariat Islam dalam pengertian ritual belaka tapi menyentuh aspek politik, ekonomi social dan budaya. Dalam pandangan GAM proses aktualisasi identitas keacehan tidak mungkin bias terwujut dalam sebuah Negara yang dari segi ideology dan system pemerintahannya dianggab salah. Identitas Aceh dan daerah lain dari dulunya sudah terbentuk dan masing-masing memiliki definisi dan karakteristik sendiri-sendiri. Hanya mungkin teraktualisasi jika ideology Indonesia bukan pancasila dan system negaranya adalah federasi.

(lebih…)

INGATACEH.WORDPRESS.COM– Saya tidak sanggup membayangkan, mengapa dunia tempat kita berpijak ini senantiasa dipenuhi oleh hujan air mata, bermandikan darah, penuh dengan nyayian kepedihan, teriakan kesakitan, jeritan minta tolong dan jeritan kematian. Maraknya tindak kekerasan yang dilakukan secara individu maupun kolektif seolah menjadi tradisi baru, tradisi yang keluar atmosfir ketidakpastian dalam banyak hal di negari ini.

Perang dan konflik, yang salah satunya disebabkan oleh rangsangan pemikiran, telah menjadi ruang efektif untuk menghabiskan atau meminimalisir kuantitas dan kualitas manusia. Lihatlah kekerasan yang dipamerkan manusia abad ini, mulai dari sudut Balkan sampai ke wilayah tanduk Afrika, dari negara-negara latin seperti Kolumbia, sampai ke Fasifik seperti Fiji atau daratan Aborijin Australia.

(lebih…)

INGATACEH.WORDPRESS.COM– Mi sudah menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia. Salah satu menu mi yang juga kian populer adalah mi Aceh. Ini terlihat dari makin banyak bermuncul gerai-gerai yang menawarkan menu mi asal serambi makkah ini.

Mualim, pria asli Aceh ini salah satunya. Ia membuka usaha kuliner mi Aceh dengan brand Visit Mie Aceh.Usaha ini ia mulai pada 2010 di Aceh. Agar usahanya, terus berkembang, Mualim mulai menawarkan kemitraan pada awal 2012. Hingga saat ini dia sudah mempunyai empat gerai. Detilnya, dua gerai milik sendiri dan sisanya milik mitra yang berada di Jakarta dan Aceh.

(lebih…)

Suara mesin memecah keheningan pagi, di dalam pabrik roti yang berdiri di tengah perkampungan itu. Mereka terlihat memakai seragam berwarna merah, ada yang bertugas membuat adonan, memberi isi roti, dan juga mengemas.

Roti Nusa Indah, roti ini di Produksi di Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Aceh. Pemiliknya bernama Nelly Nurila, perempuan kelahiran 39 tahun silam yang mencoba bangkit pasca tsunami memporak-porandakan Aceh 26 Desember 2004 silam. Saat itu, seluruh harta benda milik Nelly hilang.

(lebih…)

DUA WAJAH menyembul di balik lipatan harian Serambi Indonesia edisi Senin, 6 November lalu. Sepasang wajah itu juga terpampang di sejumlah billboard di jalan-jalan Banda Aceh dan kabupaten atau kota lain di Aceh dengan embel-embel akronim H2O alias Humam-Hasbi Oke.

Humam Hamid adalah ketua badan pekerja Aceh Recovery Forum, organisasi nonpemerintah yang didirikan pasca tsunami. Sementara Hasbi Abdullah pernah menjadi anggota dewan pakar Partai Persatuan Pembangunan. Keduanya sama-sama mengajar di Universitas Syiah Kuala.

(lebih…)

Konflik membelah warga Gayo, pro atau kontra republik. Saling memerangi. Di masa damai mereka bersatu di kebun kopi.

Oleh SAMIAJI BINTANG*)

ARABICA. Robusta. Timtim. Sidikalang. Jember. Dia sebut satu per satu jenis kopi itu. Bukan hanya nama, dia juga hafal bagaimana karakter tiap jenis. Paham kekurangan si Timtim. Kenal harumnya sang Robusta. Tapi pengalaman dia membuktikan, hanya Arabica yang paling laku di pasaran.

Dia anak kedua dari keluarga petani kopi. Kopi menjadi kebanggaan orangtuanya. Selama berbilang tahun ongkos kebutuhan hidup bisa tertutup dari hasil panen kopi. Kebun orangtuanya seluas dua hektar. Hasil dari kebun itu juga yang membiayai sekolah dia dan dua saudaranya hingga tamat sarjana.

(lebih…)